Minggu, 09 November 2008

Keistimewaan Sholat Subuh

Keutamaan shalat shubuh, banyak dijelaskan Rasulullah SAW dalam berbagai hadisnya. Bahkan, dalam sebuah hadisnya ia menyebutkan bila umat Islam mengetahui bagaimana istimewanya shalat shubuh, maka mereka akan mendatanginya walaupun harus merangkak.


Sayangnya, masjid sering kosong bila shalat shubuh. Sangat kontras dengan waktu-waktu lainnya apalagi dibandingkan dengan jamaah shalat Jumat. ''Shalat shubuh itu shalat istimewa bagi umat Islam walaupun semua shalat lima waktu itu wajib. Nabi Muhammad SAW yang mengatakan perbedaan orang muslim dengan munafik adalah menghadiri shalat berjamaah shubuh,'' ujar Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia (IKADI) yang juga Guru Besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Prof Dr Ahmad Satori. Kepada Damanhuri Zuhri dari Republika, Senin (19/3), dia bertutur mengenai keistimewaan shalat shubuh dan upaya-upaya yang harus dilakukan agar umat Islam rajin shalat shubuh berjamaah. Berikut petikannya:

Bagaimana kedudukan shalat Shubuh dalam Islam?


Shalat subuh itu shalat istimewa bagi umat Islam walapun semua shalat lima waktu itu wajib tetapi kewajiban untuk shalat Subuh apalagi berjamaah lebih istimewa karena ada hadis-hadis yang menyebutkan seperti, ''Barangsiapa yang shalat Subuh maka dia berada di dalam lindungan Allah SWT.'' Berarti kalau orang shalat Subuhnya berjamaah pada waktu itu dia akan mendapat lindungan dari Allah, dia pagi-pagi sudah keluar rumah mendapatkan udara segar, dia jalan menuju masjid sudah olahraga, dan sudah bertemu dengan sudara-saudaranya, berjabat tangan, silaturahim, pagi hari sudah dimulai dari itu. Oleh sebab itu shalat Subuh memang bagi umat Islam sangat istimewa. Apalagi ada hadis yang mengatakan perbedaan orang muslim dengan orang munafik adalah menghadiri shalat berjamaah Subuh. Kualitas keimanan seseorang bisa dilihat dari sejauh mana shalat Subuhnya itu.

Tapi mengapa shalat Subuh "kalah pamor" ketimbang shalat Jumat, misalnya, sehingga jamaah Subuh selalu berbilang jari?


Karena kurangnya pemahaman. Padahal seseorang yang shalat Subuh berarti dia sudah menang dari setan. Seseorang yang tidur tidak membaca doa itu dikencingi setan. Maka, untuk menghilangkan pengaruh dari kencing setan itu pertama, dia bangun kemudian berdoa, Alhamdulillahillazi ahyana ba'dama amatana wailaihinnusyur. (Segala puji bagi Allah yang telah membangunkan kami dari tidur dan kepada-Nyalah segala sesuatu akan kembali). Itu satu simpul setan akan hilang. Kemudian disambung dengan mengambil air wudu, hilang satu lagi. Kemudian dia ketika niat shalat Allahu Akbar ketika takbiratul ihram maka simpulnya akan hilang semua. Maka terlepas dari godaan setan, itu intinya.

Di sinilah perbedaan antara mukmin yang imannya mantap dengan mukmin yang di dalam dirinya ada kemunafikan. Itu sebagai ukuran shalat Subuh. Betul kalau kata umat lain seandainya umat Islam itu shalat Subuhnya seperti shalat Jumat, hebat sekali. Kalau saya perhatikan hampir-hampir orang Islam itu yang sehari-hari tidak melaksanakan shalat tapi ketika JUmat dia pergi ke masjid untuk melaksanakan shalat Jumat.

Kalau shalat Subuh benar-benar dilaksanakan oleh umat Islam akan memiliki kekuatan yang dahsyat, ya?


Dahsyat. Karena waktu Subuh adalah waktu yang sangat mahal. Mengapa dikatakan mahal? Dikatakan juga dalam hadis kalau tidur sesudah shalat Subuh itu bisa menjadikan kita fakir. Dan bisa kelihatan orang yang shalat Subuh dengan orang yang tidak shalat Subuh. Orang yang shalat Subuh itu pagi harinya cerah kemudian banyak doa-doa yang perlu dibaca setelah shalat Subuh. ''Barangsiapa setelah shalat Subuh membaca doa tertentu seperti Ayat Kursi atau Sayyidul Istigfar akan mendapatkan jaminan bahwa dia kelak meninggal dalam keadaan khusnul khatimah.'' Jadi, shalat Subuh banyak sekali keutamannya.

Adakah keinginan dari IKADI untuk menggerakkan para dai daerah-daerah agar budaya shalat shubuh bisa dibangkitkan?


Kami dari IKADI meminta setiap daerah yang ada di 26 provinsi itu agar menggerakkan semua umat ini untuk rajin berjamaah. Khusus yang shalat Jamaah Subuh. Kalau bisa mengadakan pengajian setelah shalat Subuh minimal pada hari Ahad atau Sabtu sampai matahari terbit. Sebab kata Rasulullah SAW, ''Barangsiapa shalat Subuh berjamaah di masjid kemudian dia zikir lalu mendengarkan pengajian sampai terbit matahari kemudian setelah terbit matahari dia shalat dua rakaat maka dia mendapatkan pahala seperti haji secara sempurna. Itu keutamaan shalat Subuh yang tidak didapat pada shalat-shalat lain.

Tetapi mengapa shalat Subuhnya hanya dua rakaat. Apa sebenarnya makna di balik itu?


Mengapa cuma dua rakaat? Dua itu kondisinya kita disunahkan ayatnya agak panjang. Supaya tadabburnya lebih. kemudian shalat itu sebenarnya di samping untuk beribadah kepada Allah, punya makna kesehatan jasmani. Nah, ketika orang shalat Subuh malamnya baru istirahat, tidak bekerja, kondisi otak fresh karena baru terlentang, suplay darah segar cukup banyak. Ketika shalat Subuh tidak usah panjang-panjang seperti shalat Zuhur empat rakaat karena ketika Subuh itu orang baru istirahat. Berbeda dengan shalat Zuhur, ditambah Qobliyah empat rakaat dan Ba'diyah empat rakaat, ada yang muakkad (ditekankan) dan gairu muakad (Tidak ditekankan). Hal ini untuk mengimbangi dari pagi sampai siang dia duduk atau berdiri yang mana ketika itu suplay darah ke otak berkurang. Maka perlu sujudnya cukup banyak, rukunya banyak.

''Siapa yang menunaikan shalat Subuh maka ia barada dalam jaminan Allah. Maka, jangan kamu mencari jaminan Allah dengan sesuatu (selain dari shalat), yang pada saat kamu mendapatkannya justru kamu tergelincir ke dalam api neraka.'' (HR Muslim).

Muhammad Abdur Rauf al-Munawi dalam kitabnya at-Ta'arif mengatakan as-Subhu atau As Sabah adalah permulaan siang, yaitu ketika ufuk berwarna merah karena tertutup tabir matahari. Adapun shalat Subuh adalah ibadah shalat yang dilaksanakan ketika fajar shidiq dan berakhir pada saat matahari terbit.

Shalat yang agung ini benar-benar memiliki daya tarik, karena kedudukannya dalam Islam dan nilainya yang tinggi dalam syariat. Banyak sekali hadis yang mendorong untuk melaksanakan shalat Subuh dan menyanjung mereka yang menjaganya.

Rasulullah SAW mengetahui waktu Subuh adalah waktu yang sulit. Seorang Muslim bila dibiarkan begitu saja akan memilih mengistirahatkan dirinya sampai matahari terbit dan meninggalkan shalat wajib. Karena itu Rasulullah SAW mengkhususkan shalat mulia ini dengan keistimewaan tunggal dan sifat-sifat tertentu yang tidak terulang pada shalat lainnya.

Banyak sekali keutamaan yang didapat di waktu Subuh. Salah satu keutamannya adalah Rasulullah SAW mendoakan umatnya yang bergegas dalam melaksanakan shalat Subuh, sebagaimana disebutkan dalam suatu hadis, ''Ya Allah berkahilah umatku selama mereka senang bangun Subuh.'' (HR Tirmizi, Abu Daud, Ahmad dan Ibnu Majah).

Jika Rasulullah SAW yang berdoa, maka tidak akan ada hijab di antara beliau dengan Allah SWT. Karena beliau sendiri adalah orang yang secara jasadiyah paling dekat dengan Allah SWT.

Pada hadis lain Rasulullah SAW bersabda, bahwasanya orang yang shalat Subuh akan dijamin oleh Allah. ''Siapa yang menunaikan shalat Subuh maka ia barada dalam jaminan Allah. Maka, jangan kamu mencari jaminan Allah dengan sesuatu (selain dari shalat), yang pada saat kamu mendapatkannya justru kamu tergelincir ke dalam api neraka.'' (HR Muslim). Jika Allah SWT yang memberikan jaminan, maka mungkin akal manusia sulit untuk menjangkau dan menebak apa yang akan diberikan Allah. Kenikmatan yang diberikan oleh manusia saja terkadang membuat

Waktu Subuh adalah waktu yang paling baik untuk mendapatkan rahmat dan ridha Allah. Allah SWT berfirman, ''Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.'' (QS Al-Kahfi [18]: 28).

Keutamaan shalat Subuh yang lain adalah Allah SWT kelak akan memberikan pahala yang melebihi keindahan dunia dan isinya, sebagaimana telah disebutkan dalam satu riwayat Imam at-urmuzi: ''Dari Aisyah ra telah bersabda Rasulullah SAW, Dua rakat shalat Fajar pahalanya lebih indah dari pada dunia dan isinya.''

Begitulah keistimewaan shalat Subuh. Lalu, apa yang menghalangi kita untuk menyingkap selimut dan mengakhiri tidur kita untuk melakukan shalat Subuh? Bukankah ibadah ini menjadi bagian yang begitu besar dibanding dunia seisinya? n dam

Kata Rasulullah tentang Subuh

Pahala shalat malam satu malam penuh.


Diriwayatkan Muslim dari Utsman bin Affan ra berkata; Rasulullah SAW bersabda,''Barangsiapa yang shalat Isya berjamaah maka seakan-akan dia telah shalat setengah malam. Dan barangsiapa shalat Subuh berjamaah, maka seakan-akan dia telah melaksanakan shalat malam satu malam penuh.'' Hadits riwayat Muslim.



2. Sumber cahaya di hari kiamat.


Shalat Subuh merupakan sumber dari segala sumber cahaya di hari kiamat. Di hari itu, semua sumber cahaya di dunia akan padam. Matahari akan "digulung". Ibadahlah yang akan menerangi pelakunya.



3. Surga yang dijanjikan


Diriwayatkan dari Abu Musa al Asy'ari ra ia berkata Rasulullah SAW bersabda: ''Barangsiapa yang shalat dua waktu yang dingin maka akan masuk surga.'' (HR Al Bukhari). Dua waktu yang dingin itu adalah shalat Subuh dan shalat ashar.



4. Melihat Allah<br /> Mereka yang menjaga shalat Subuh dan ashar, dijanjikan kelak di surga akan melihat Allah SWT. Hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim dari Jarir bin Abdullah ra artinya: ''Kami sedang duduk bersama Rasulullah SAW, ketika melihat bulan purnama. Beliau berkata, ''Sungguh, kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan yang tidak terhalang dalam melihatnya. Apabila kalian mampu, janganlah kalian menyerah dalam melakukan shalat sebelum terbit matahari dan shalat sebelum terbenam matahari. Maka lakukanlah.'' (HR Al Bukhari dan Muslim).



5. Berada di bawah lindungan Allah SWT


Rasulullah SAW memberi janji, bila shalat Subuh dikerjakan, maka Allah akan melindungi siapa pun yang mengerjakannya seharian penuh. Hadits yang diriwayatkan dari Jundab bin Sufyan Rasulullah SAW bersabda: ''Barangsiapa yang menunaikan shalat Subuh maka ia berada dalam jaminan Allah. Maka jangan coba-coba membuat Allah membuktikan janji-Nya. Barangsiapa yang membunuh orang yang menunaikan shalat Subuh, Allah akan menuntutnya, sehingga Ia akan membenamkan mukanya ke dalam neraka. (HR Muslim, At-Tirmizi dan Ibnu Majah) dam

(tri/www.republika.co.id )

source: http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=287246&kat_id=147

0 komentar: