Kamis, 06 November 2008

ANALISA PSIKOLOGI SEKSUALITAS PADA KASUS MUTILASI HENDRA

KASUS

Wanita Yt alias Atk istri ke-empat yang diduga kuat telah membunuh suaminya sendiri (Handra) dan memotong tubuhnya menjadi 13 bagian yang terjadi di tangerang.
Wanita asal dusun Kupen, Pringsurat, Temanggung, Jawa tengah, mengemukakan bahwa suaminya seorang yang ringan tangan dan sering marah-marah. Wanita yang diduga hiperseks ini yang disebut-sebut telah menikah selama 15 kalimengaku membunuh dan memotong0motong suaminya lantaran sakit hati. Wanita ini juga menuding suaminya (Hendra) sebagai suami yang pelit padanya, “Perlakuan pada saya dan istri ketiganya (Dewi) sangatlah jauh berbeda. Dia hanya sayamg pada istri ketiga. Padahal dia tinggal satu atap dengan saya”, tutur istri keempat korban tersebut.
Dipuncak kekesalannya pada akhir September silam, Yt menjadi gelap mata. Suatu ketika suaminya meminta sang istri untuk mengerok dan memijit punggungnya, saat Yt mengerok dan memijat Hendra langsung tertidur pulas. Secara diam-diam Yt mengambil sebongkah batu lalu menghantamkan kek kepala belakngnya (Hendra). Mendapat hantaman itu, Hendra atau sang suami yang berprofesi sebagai supir angkutan itu tewas seketika. Melihat korban berlumuran darah Yt mengaku panik. Saat itulah timbul niatnya memotong-moton mayat Hendra.
Setelah dipotong menjadi 13 bagian, bagian-bagian tubuh korban dimasukkan tas plastik lalu dimasukkan lagi kedalam tiga buah kardus. Yt juga mngaku kasur yang berlumuran darah dibuangnya kesungai tapi sebelumnya dipotong terlebih dahulu manjadi 2bagian. Sekembalinya di rumah, Yt membawa 3 kardus berisi potongan mayat korban menggunakan anggutan umum jurusan Kotabumi-Kalideres. Sesampainya di Kalideres Jakarta barat, Yt lalu menaiki bus Mayasari bakti Jurusan Pulogadung dan meninggalkan satu kardus di bus itu. Lalu, di daerah Grogol Yt pun turun dan menyetop taksi dan meminta untuk di antar ke terminal Kalideres. Satu kardus lainnya ia tinggal di bagasi belakang taksi. Yt kemudian pura-pura untuk hendah pulang mudik ke Cirebon, Yt pun meminta tolong kepada kernet bus untuk menaruh kardus didalam bus. Lalu barulah Yt pulang kembali kekontrakan.
Wanita berusia 39 tahun ini mengaku juga membuang bungkusan ke-4 di sebuah tempat sampah Kalideres. Yt mengaku tidak tahu bungkusan mana yang berisi kepala, jeroan dan bagian tubuh yang lain.


ANALISA

Seks merupakan energi psikis yang ikut mendorong manusia (pasangan suami-istri) untuk aktif bertingkah laku dalam relasi seksual maupun kegiatan-kegiatan non seksual sebagai energi psikis, seks menjadi motifasi untuk bertingkah laku. Bila pasangan suami istri yang hubungan dalam seksualitasnya baik maka akan dapat tercipta hubungan yang harmonis, namun sebaliknya jika dalam hubungan seksualitas antara suami istri kurang baik maka akan timbul barbagai masalah. Dalam kasus mutilasi yang dialami oleh Hendra, tidak disangka bahwa pelakunya adalah isti keempatnya. Hal ini dapat ditimbulkan karena masalah seksualitas dalam hubungan mereka. Yt (pelaku sekaligus istri keempat korban) menyebutkan alas an mengapa ia membubuh suaminya sendiri sikarenakan sisuami (Hendra) tidak setia. Yt dan suaminya sering ribut, walaupun telah mempunyai banyak istri namun Hendra masih suka bermain perempuan diluar.
Karena kebiasaan Hendra membuat emosi Yt naik dan menghabisi nyawa suaminya. Laki-laki yang memiliki banyak istri haruslah adil dalam memberikan nafkah baik itu secara lahir maupun batin. Dalam kasus ini Hendra yang doyan bermain perempuan membuat ia menelantarkan Yt, terutama dalam hal seksualitas. Kebiasaanya bermain perempuan bisa dipicu karena perilaku Yt, karena mungkin saja Yt tidak dapat memberikan kepuasan seksual bagi hendra, sehingga ia mencari laternatif lain, yaitu dengan cara “jajan diluar”, yang menjadikan Yt geram dengan kelakuan suaminya sendri sehingga Yt tega membunuh Hendra.

1 komentar:

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.